Bedanya Kini dan Dulu
Tulisan ini dilahirkan dari saya yang sudah melewati beberapa dekade dalam dunia karir. Dan tampaknya tulisan ini dapat membuka perspektif orang agar berpikir untuk saat ini, bukan mengulangi kejadian di masa lalu dan dilakukan lagi pada hari ini.
Saya sangat menghindari untuk berkomunikasi dengan sembarang orang sebab banyak yang saya temui pada saat ini adalah orang-orang yang hanya ingin mengulangi masa lalunya untuk dilakukan pada hari ini.
Dengan mengulangi masa lalu tidak ada manfaat terbaik yang dapat diperoleh oleh masyarakat, melainkan inisiator yang hanya mendapat keuntungan pribadi dan berlagak bodoh ketika menimbulkan kericuhan serta menyalahkan masyarakat kenapa mau membantu inisiator tersebut.
Dalam video blog seseorang yang saya saksikan begitu banyak orang yang ingin mengulang masa lalunya. Bahkan ada pernyataan seperti ucapan mantan Presiden Soeharto "Enak jamanku tho!".
Perlu diakui, bahwa jaman Soeharto memang adalah jaman awal pertumbuhan artinya diibaratkan Indonesia bagaikan anak yang baru lahir dari kandungan ibunya, sehingga bayi yang baru lahir merupakan generasi emas yang selama 10 tahun pertama harus mendapat asupan berkualitas dari kedua orang tuanya.
Tapi perlu disadari, setiap tahun, populasi Indonesia bertambah dan umur manusia pun bertambah. Yang anak-anak menjadi generasi muda, yang generasi muda memasuki masa usia senior dan yang masa usia senior memasuki masa pensiun untuk mengakhiri segala aktifitas satu per satu. Tidak ada yang permanen dalam hidup ini. Permanen hanya dapat terjadi jika sudah ada pembentukan suatu konspirasi jahat yang dipastikan ada pihak yang dirugikan.
Memang untuk melakukan hal secara adil dan bermanfaat bersama bukanlah sesuatu yang mudah. Apalagi di Indonesia, dimana masalah korupsi sepertinya tidak pernah berakhir. Sebab di Indonesia masih ada saja orang yang memiliki literasi yang rendah. Orang ini tidak ada keinginan untuk membaca literatur secara manual dan lebih asyik hanya membaca secara elektronik. Padahal membaca secara elektronik lebih mengandung bahaya daripada membaca secara manual. Karena membaca secara elektronik membawa radikal bebas masuk dalam tubuh dan dapat menyebabkan radiasi pada mata.
Apakah pantas untuk mengulang masa lalu pada masa kini?
Jawaban saya adalah TIDAK!
Sebaiknya orang-orang yang ingin mengulang masa lalu, hentikan keinginannya dan biarkan generasi muda untuk menjalankan yang terbaik dari versi mereka. Memang generasi muda membutuhkan mentor dalam memberi arahan. Tetapi mentor yang bertujuan mengulang masa lalu, hanya menjadikan masalah baru untuk Indonesia.
Carilah mentor yang siap menghadapi perubahan di masa kini dan di masa yang akan datang.
Comments
Post a Comment