Pentingnya Mengendalikan Emosi

Anda selalu memiliki dorongan dari dalam diri agar Anda mampu memenuhi kebutuhan hidup. Bahkan dorongan itu pula yang berperan penting dalam mengantarkan Anda menggapai keberhasilan. Namun, dorongan yang tak terkendali memungkinkan terjadinya kerusakan pada diri Anda bila Anda tidak mampu mengendalikan emosi.

Emosi adalah salah satu rahmat Tuhan yang bernilai tinggi. Tanpa emosi, hidup Anda kosong, tidak menyenangkan dan hambar. Tuhan memberikan emosi kepada manusia agar manusia hidup bahagia, berkelimpahan, maju, berbudaya, berpengetahuan, memiliki hubungan sosial yang harmonis dan menjadi makhluk yang baik. Jika Anda mampu mengendalikan emosi secara baik, Anda akan dapat meraih yang terbaik.

Pada dasarnya, emosi adalah kekuatan yang luar biasa kalau Anda mengendalikannya untuk tujuan yang positif. Anda tidak boleh menjadi orang yang hidup dalam ketidakberdayaan karena kegagalan Anda dalam mengendalikan emosi. Anda hidup sia-sia jika Anda selalu melampiaskan emosi sesuka hati tanpa pengendalian yang berarti, terarah dan positif. Seolah-olah ada emosi tertentu yang sangat Anda ketahui dan Anda siap menyerang siapa pun ketika emosi itu muncul.


Komponen Kecerdasan Emosi

Dalam kecerdasan emosi, aspek-aspek yang berkaitan dengan kemampuan membangun hubungan sosial mencakup kecakapan di bawah ini.

1. Kecakapan Pribadi. Menentukan dan menetapkan cara untuk mengelola diri sendiri yang meliputi kesadaran diri, pengaturan diri dan motivasi.

2. Kecakapan Sosial. Menentukan cara untuk melakukan hubungan sosial atau menyikapi interaksi sosial yang meliputi empati atau kemampuan mengenali emosi orang lain.

3. Ketrampilan Sosial. Kemampuan menggugah tanggapan yang dikehendaki orang lain.

Berikut ini berbagai dimensi dalam kecerdasan emosi yang harus Anda ketahui sebagai modal untuk mengendalikan emosi.

1. Mengenali Emosi Diri

Mengenali emosi diri sendiri merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan Anda ketika perasaan itu muncul. Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosi.

Dengan mengenali emosi diri maka Anda mengetahui apa yang dirasakan pada saat tertentu. Anda lantas menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan. Anda juga akan memiliki tolok ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat. Semakin tinggi kesadaran Anda, semakin pandai Anda dalam menangani perilaku negatif diri sendiri.

Kemampuan mengenali diri sendiri meliputi kesadaran diri yaitu kesadaran Anda dengan emosi Anda sendiri. Walaupun kesadaran diri belum menjamin penguasaan emosi, tetapi kemampuan ini merupakan salah satu syarat penting pengendalian emosi sehingga Anda akan mudah dalam menguasai emosi.


2. Mengelola Emosi

Mengelola emosi merupakan kemampuan Anda dalam menangani perasaan agar hal itu dapat terungkap dengan tepat atau selaras sehingga tercapai keseimbangan di dalam diri Anda. Kemampuan ini mencakup kemampuan Anda menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan akibat yang ditimbulkan, serta kemampuan untuk bangkit dari perasaan tertekan.

Anda sangat perlu mengelola emosi. Emosi yang berlebihan dapat mengganggu dan berakibat negatif terhadap kestabilan emosi Anda. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosi tidak akan mudah larut dalam perasaan. Ia tidak mengungkapkan kebahagiaan secara berlebihan. Ia juga tidak akan larut dalam kesedihan karena ia justru meredamnya.


3. Memotivasi Diri Sendiri

Memotivasi diri sendiri merupakan kemampuan yang memungkinkan Anda mengambil inisiatif dan bertahan dalam menghadapi rintangan dan kemunduran. Dengan ketrampilan ini, Anda akan cenderung lebih produktif dan efektif.

Kemampuan memotivasi diri sendiri didasari oleh kemampuan mengendalikan emosi, yaitu menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati. Kemampuan ini meliputi pengendalian dorongan hati, kekuatan berpikir positif dan optimisme.


4. Empati

Empati adalah kemampuan Anda untuk mengenali emosi orang lain. Anda mampu memahami perspektif, menumbuhkan hubungan saling percaya dan menyelaraskan diri dengan orang lain. Dengan empati, Anda juga mampu menangkap sinyal sosial yang tersembunyi dan mengisyaratkan sesuatu yang dibutuhkan oleh orang lain. Bahkan Anda peka terhadap perasaan dan lebih mampu untuk mendengarkan orang lain.


5. Membangun Hubungan Sosial

Kemampuan dalam membina hubungan merupakan suatu ketrampilan yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan Anda dengan orang lain. Anda menggerakkan dan memahami orang lain, membina kedekatan hubungan, meyakinkan, mempengaruhi dan membuat orang lain merasa nyaman dengan Anda. Dalam hal ini, Anda juga memerlukan ketrampilan berkomunikasi secara baik.


Ragam Alasan

Memiliki temperamen yang tinggi bisa menimbulkan masalah pada kejiwaan dan respons orang-orang di sekitar Anda. Emosi yang tidak bisa dikontrol dapat menyebabkan berbagai reaksi psikis dan fisik yang menimbulkan gangguan kesehatan. Emosi yang naik pada orang yang memiliki riwayat darah tinggi atau hipertensi, misalnya justru akan membuat tensi darah semakin meningkat dan akhirnya stres.

Anda harus mampu mengatasi emosi untuk mencegah terjadinya situasi yang tidak baik bagi diri Anda. Berikut ini alasan-alasan tentang pentingnya pengendalian emosi.


1. Menghindari Penyakit

Salah satu dampak emosi yang tidak terkendali adalah munculnya berbagai penyakit kepada diri Anda, seperti darah tinggi, sesak nafas, jantung berdebar, keringat dingin dan asam lambung yang meningkat. Apabila kondisi emosi Anda tidak bisa dikontrol, maka penyakit yang ada dalam diri Anda pun semakin serius dan berdampak pada kondisi lainnya.

2. Meningkatkan Kecerdasan Emosi

Pengendalian emosi dapat meningkatkan kecerdasan emosi Anda. Dengan membiasakan diri dalam mengontrol dan mengendalikan emosi, maka kecerdasan emosi Anda pun meningkat. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan Anda dalam mengenali, mengelola dan mengendalikan emosi.

3. Menjauhkan Hal-Hal Buruk

Mungkin Anda telah mengetahui berbagai hal buruk atau kemungkinan buruk yang akan terjadi jika Anda tidak mampu mengontrol emosi. Anda mengetahuinya karena Anda sering melakukan tindakan yang membuat Anda bersikap emosional. Namun, Anda harus selalu sadar bahwa Anda tidak boleh membiarkan berbagai hal atau kemungkinan buruk terjadi pada diri Anda karena gagal mengontrol emosi.

4. Menenangkan Pikiran dan Hati

Alasan mengapa emosi perlu dikendalikan adalah membuat pikiran dan jiwa Anda jauh lebih tenang. Emosi yang meningkat dapat membuat perasaan Anda menjadi kalut, cemas, panik dan tidak bahagia. Hindari dan cegahlah emosi Anda dengan melakukan kegiatan yang Anda sukai, atau pada saat Anda emosional, segeralah mencuci muka agar emosi itu bisa dikendalikan.

5. Menghindari Pertikaian

Bersikap emosional sangat mungkin membuat Anda gelap mata. Anda sulit mengontrol diri sendiri sehingga Anda tidak tahu apa yang sudah dilakukan. Anda akan sadar setelah emosi Anda mereda. Kalau Anda tidak ingin membahayakan orang lain karena Anda emosional, maka Anda perlu mengendalikan emosi.

6. Tidak Menyakiti Orang Lain

Dengan kemampuan mengendalikan emosi, Anda tidak akan menyakiti perasaan orang lain. Emosi bisa ditunjukkand dari lisan dan tindakan Anda. Mungkin saja emosi dari lisan Anda menyebabkan orang lain marah dan kecewa sehingga muncullah pertikaian. Jadi lampiaskanlah kemarahan Anda dengan tindakan lain yang tidak melibatkan orang lain.


Bentuk-Bentuk Pengendalian Emosi

Pengendalian emosi diperlukan untuk mengurangi ketegangan yang timbul akibat konflik yang memuncak antara Anda dan orang lain. Adapun model-model pengendalian emosi yang dapat Anda lakukan tercantum dibawah ini.

1. Pengalihan

Anda haris mengalihkan atau menyalurkan ketegangan emosi pada objek lain. Adapun cara-caranya antara lain katarsis, rasionalisasi dan merenung.

  • Katarsis atau ventilasi adalah penyaluran emosi agar keluar dari keadaan. Jika Anda sedang jatuh cinta, tetapi Anda tak kuasa untuk menyatakan cinta kepadaorang yang Anda sukai, Anda bisa saja menulis novel atau kumpulan puisi cinta. Itu merupakan penyaluran emosi dari apa yang sedang Anda alami.
  • Rasionalisasi merupakan proses pengalihan dari sebuah tujuan yang tak tercapai ke dalam bentuk lain yang diciptakan di dalam pikiran Anda. Yang dirasionalisasikan adalah alasan yang digunakan dalam pengalihan tersebut. Rasionalisasi bertujuan mengurangi kekecewaan ketika tujuan tidak tercapai dan memberi motif yang layak atas suatu tindakan dengan memberi alasan yang dapat diterima secara rasional.
2. Penyesuaian Kognitif

Kognisi Anda sangat mempengaruhi sikap dan perilaku Anda. Penyesuaian kognitif merupakan cara yang dapat Anda gunakan untuk menilai sesuai menurut paradigma Anda yang disesuaikan dengan pemahaman yang dikehendaki. Pengalaman-pengalaman dalam peta kognisi dicocokkan dengan berbagai hal yang paling mungkin dan tepat untuk diyakini. Adapun bentuk-bentuk penyesuaian kognitif tercantum dibawah ini:

  • Atribusi Kognitif. Suatu mekanisme yang menempatkan persepsi berada dalam kondisi positif. Setiap masalah selalu dilihat dari aspek yang positif. Atribusi positif selalu beriringan dengan atribusi negatif, terutama yang mengandung konflik di dalam kehidupan Anda. Ketika tangan Anda terluka karena teriris pisau, alih-alih merasa sedih atau marah, Anda justru meyakini itu sebagai tanda kasih sayang Tuhan yang mengucurkan darah kotor yang mungkin ada di dalam diri Anda.
  • Empati. Kesadaran dalam diri Anda untuk turut merasakan apa yang sedang dialami oleh orang lain, misalnya kesulitan maupun musibah. Dengan kesadaran berempati ini Anda dapat menimba pengalaman orang lain dalam mereduksi gejolak emosi tatkala peristiwa yang sama menimpa diri Anda.
3. Coping Strategy

Ini adalah tindakan Anda dalam menanggulangi, menerima atau menguasai suatu kondisi yang tidak diharapkan (masalah). Adapun strategi ini dijabarkan menjadi dua:

  • Emotional focus coping atau fokus penanggulangan pada emosi yang dirasakan.
  • Problem focus coping atau fokus penanggulangan pada masalah yang dihadapi.

Catatan :

Anda memiliki emosi karena emosi memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan. Anda tidak bisa memanfaatkan emosi dengan baik tanpa memahami fungsi emosi. Emosi berfungsi sebagai penyedap rasa kehidupan yang membuat hidup lebih bergairah, bersemangat, bermakna dan berenergi.

Emosi menjadi pelengkap romantika kehidupan sehingga hidup Anda terasa lebih indah, bernuansa, bervariasi dan bersinergi. Tanpa emosi, hidup Anda terasa hambar, datar, kaku dan monoton. Oleh karena itu, emosi tidak boleh ditekan dan disembunyikan terlampau dalam karena bisa menghambat kedinamisan perasaan dan kehidupan Anda.

Comments

Popular posts from this blog

Website Transparan Consulting

5 World Class Mindsets

APA YANG DIMAKSUD BUSINESS PLAN vs BUSINESS ACTUAL, PRE-EMPTIVE DAN DISCREPANCY?