Latihan Mengendalikan Emosi
Anda harus mengendalikan emosi agar Anda sehat secara fisik maupun mental. Ingatlah bahwa emosi mampu mengoptimalkan diri Anda di hadapan orang lain. Orang yang Anda temui di rumah ataupun di kantor akan lebih cepat menanggapi emosi daripada kata-kata Anda.
Supaya pergaulan Anda sehari-hari dapat berjalan dengan lancar dan Anda dapat menikmati kehidupan yang tenteram, Anda harus memiliki emosi yang tepat dengan mempertimbangkan keadaan, waktu dan tempat. Sebuah adagium mengatakan, "Pilihlah emosi seperti Anda memilih sepatu Anda." Ya, emosi manusia itu ibarat sepatu. Jika ukurannya pas, sepatu itu akan enak dipakai. Namun jika tidak pas, maka kaki Anda akan terasa sakit dan lecet.
Jelaslah bahwa penting bagi Anda untuk mengelola emosi dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari. Berikut ini rinciannya untuk Anda.
Syarat-Syarat
Salah satu dasar untuk latihan pengendalian emosi adalah empati. Orang yang memiliki empati adalah orang yang dapat mengekspresikan dan mengartikulasikan sentimen kolektif yang tidak terucapkan.
Empati merupakan kemampuan untuk menempatkan diri secara tepat ketika Anda menanggapi kondisi di masyarakat. Empati ini bersifat sederhana, tetapi bukan berarti selalu mudah dilakukan.
Selain empati, Anda juga perlu menyimak syarat-syarat lainnya dalam melatih emosi.
1. Menyadari Emosi
Emosi yang Anda rasakan sekarang merupakan petunjuk atau panggilan bagi Anda untuk bertindak. Setiap emosi itu bersifat murni kalau ia memberi kekuatan bagi Anda. Setiap emosi menjadi tidak murni kalau ia hanya menguasai dan mengganggu Anda.
Emosi yang baik adalah emosi yang terkendali. Orang yang bijaksana mengetahui cara memanfaatkan emosi sebagai kekuatan untuk pengambilan keputusan dan tindakan yang efektif. Jika Anda ingin menjadi bijaksana, Anda harus mengenali emosi dan bertindak sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh emosi tersebut. Anda juga perlu memahami diri sendiri untuk membuat evaluasi tentang makna penting dari emosi Anda dan selalu memiliki emosi positif yang banyak memberi kekuatan.
Anda dapat sadar secara emosional tanpa bersikap sangat ekspresif dan tidak kehilangan kendali. Kesadaran emosional berarti Anda mengenali kapan Anda peka terhadap hadirnya emosi-emosi di dalam diri orang lain. Sebaliknya jika Anda ingin mengendalikan emosi, Anda perlu bermeditasi, berdoa, menulis buku harian, bermain musik ataupun melukis.
2. Mengakui Emosi
Anda harus menemukan makna positif di balik berbagai emosi dan perasaan yang ada di dalam diri Anda. Anda juga harus belajar mengambil manfaat dari emosi yang Anda miliki. Cara-cara tersebut jauh lebih baik daripada Anda menghindar diri dari berbagai perasaan atau emosi yang mungkin terasa menyakitkan.
Anda perlu memahami makna emosi agar dapat bertindak secara bijaksana. Emosi bukanlah lawan, tetapi kawan yang akan banyak membantu Anda dalam menghadapi berbagai macam persoalan hidup. Ketika sedang sedih, marah atau takut misalnya, Anda sangat membutuhkan kehadiran seorang teman. Kemampuan teman untuk menenangkan Anda yang sedang marah akan membuat Anda merasa aman.
3. Mendengarkan dengan Empati
Mendengarkan bukanlah sekedar mengumpulkan data dengan menggunakan telinga Anda. Mendengar dengan empati berarti menggunakan mata Anda untuk mengamati petunjuk fisik emosi Anda. Anda menggunakan imajinasi untuk melihat sebuah situasi dari titik pandangan Anda sendiri.
4. Melihat Emosi dengan Kata-Kata
Sampikanlah kata-kata untuk mengubah suatu perasaan yang tidak jelas, menakutkan dan tidak nyaman menjadi sesuatu yang wajar dalam kehidupan sehari-hari Anda. Amarah, kesedihan dan rasa takut merupakan pengalaman yang dimiliki oleh Anda dan yakinlah bahwa Anda dapat mengatasinya.
5. Memecahkan Masalah
Untuk mengendalikan emosi, Anda perlu berusaha memecahkan masalah yang Anda hadapi. Langkah-langkahnya adalah menentukan batas-batas, menentukan sasaran, memikirkan pemecahan yang mungkin, mengevaluasi pemecahan berdasarkan nilai-nilai positif, dan memilih sebuah cara pemecahan.
Cara Menguasai Emosi
Tidak mudah bagi Anda untuk mulai mengendalikan emosi. Anda tentu akan menghadapi berbagai hambatan. Oleh karena itu, Anda perlu memiliki strategi pengendalian emosi:
1. Kenalilah Perasaan Anda
Seringkali Anda merasa sangat jenuh sehingga tidak tahu apa sebenarnya yang Anda rasakan. Pada saat yang sama, Anda dibebani oleh energi dan perasaan negatif. Dalam hal itulah Anda perlu berusaha menghilangkan kejenuhan, berintrospeksi dan bertanya kepada diri sendiri tentang penyebab munculnya perasaan tersebut kemudian mengidentifikasikannya. Kalau Anda sudah berhasil mengidentifikasi apa yang benar-benar Anda rasakan, Anda bisa merendahkan intensitas dari pengalaman atau situasi yang Anda alami sehingga menjadi emosi yang dapat Anda kuasai.
2. Hargailah Emosi Anda
Anda tidak boleh mengatakan bahwa emosi yang Anda miliki itu salah. Anda justru perlu berterima kasih bahwa otak Anda mengirimkan informasi berupa peringatan tentang sesuatu yang harus Anda lakukan. Anda perlu melakukan tindakan yang optimal dengan cara mengubah persepsi dan cara pandang Anda tentang keadaan yang Anda alami.
3. Memahami Pesan Emosi
Belajar memahami dan memanfaatkan pesan emosi berguna untuk mengambil leputusan yang efektif. Anda perlu belajar mengambil langkah yang paling tepat setelah Anda mendapatkan informasi yang disampaikan oleh emosi. Artinya, cermatilah emosi Anda dan pahamilah pesan yang ada di dalamnya.
4. Belajarlah dari Pengalaman
Jika Anda ingin menciptakan perubahan untuk menjadi orang yang lebih baik, Anda harus mengubah kehidupan Anda saat ini. Jika Anda ingin mengubah kehidupan Anda dalam jangka panjang, Anda harus bertanggung jawab kepada diri Anda sendiri.
Anda harus berpikir dan bertindak konsisten. Anda perlu memiliki kepercayaan bahwa Anda dapat menguasai emosi. Saat Anda merasakan emosi yang mirip dengan emosi yang pernah Anda rasakan pada masa yang sudah berlalu, Anda akan mampu mengatasi emosi tersebut.
5. Bertindaklah
Kendalikanlah emosi saat Anda pertama kali merasakannya. Jangan biarkan emosi Anda menjadi besar sehingga sulit untuk Anda kuasai. Anda perlu segera bertindak setelah merasakan sebuah emosi. Pencegahan bersifat lebih penting sebelum muncul permasalahan besar yang sulit dikendalikan hanya karena Anda gagal mengendalikan emosi.
Relaksasi
Mekanisme tubuh manusia mengharuskan adanya relaksasi ketika kegiatan fisik dan mental melebihi ukuran biasanya. Orang yang kelelahan setelah berolah raga memerlukan relaksasi untuk mengembalikan ketegangan emosional pada posisi normal. Orang yang mengalami ketegangan emosional juga memerlukan relaksasi untuk menjaga kestabilan emosinya Relaksasi di seluruh tubuh mampu menenangkan diri Anda ketika Anda merasakan sebuah emosi.
Relaksasi adalah pengendoran atau pelemasan otot-otot. Relaksasi akan menurunkan tegangan fisiologis sehingga menurunkan denyut nadi, tekanan darah, frekuensi pernafasan dan keringat. Dengan demikian perasaan Anda pun akan lebih tenang dan stabil.
Teknik relaksasi dapat dilakukan dengan gerakan-gerakan yang ritmis dan selaras, misalnya gerak tari. Tari merupakan ungkapan ekspresi perasaan Anda yang diubah oleh imajinasi lalu dibentuk oleh media gerak sehingga menjadi wujud gerak simbolis. Tari mampu mengembangkan kepekaan gerak, rasa dan irama, Tari juga dapat memperhalus hati Anda.
Olah Seni
Tubuh manusia tidak hanya bisa berdiri dan berjalan, tetapi juga sering gemetar. Untuk meredakannya, gerak fisik melalui olahseni dapat Anda pilih sebagai cara mengendalikan emosi.
Banyak cabang seni kesenian yang dipraktikkan dengan menggunakan alat bantu. Namun, seni tari dilakukan dengan menggunakan media tubuh. Dalam tari, tubuh Anda mengalami langsung kegelisahan menguasai posisi dan gestur.
Seorang penari profesional sudah menguasai dasar-dasar metode relaksasi seperti yoga, modern dance, ilmu bela diri, drama dan lain-lain. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika Anda mau belajar menari karena gerakan tari dapat meningkatkan efektifitas kegiatan Anda dalam kehidupan sehari-hari. Tari juga dapat membantu Anda untuk lebih mandiri dalam mengendalikan emosi.
Mengendalikan Emosi Negatif
Tidak jarang emosi-emosi negatif seperti kecewa dan marah menguasai diri Anda sehingga Anda tidak dapat berkonsentrasi. Bahkan Anda bisa melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain jika Anda dikendalikan oleh emosi negatif.
Penelitian menemukan bahwa respons emosional manusia berasal dari cara mereka menilai pengalaman tertentu. Emosi adalah ekspresi normal atas berbagai hal yang terjadi dalam keseharian, seperti tertawa karena kejadian lucu hingga merasa kesal setelah terjebak macet. Mengekspresikan emosi secara tepat dan mengetahui cara mengendalikan emosi akan membuat Anda merasa lebih baik.
Emosi memang mempunyai daya gerak yang besar. Namun, Anda dapat mengatur dan mengarahkannya sedemikian rupa sehingga emosi tersebut menggerakkan Anda pada kehidupan yang lebih menyenangkan dan efisien. Anda tidak boleh menjadi budak emosi, tetapi harus menjadi tuan dari emosi Anda.
Emosi negatif dapat membuat Anda berperilaku negatif. Marah, sedih atau kecewa memang tidak dapat dihindari, tetapi Anda dapat mengelolanya. Ekspresi emosi negatif juga dapat membahayakan hubungan pertemanan, pekerjaan dan kesehatan Anda. Oleh karena itu, Anda perlu belajar cara mengendalikan emosi sebagaimana panduan berikut ini.
- Hadapilah emosi tersebut. Orang yang membual bahwa ia tidak takut menghadapi bahaya sebenarnya melipatgandakan rasa takutnya sendiri. Ia takut menghadapi bahaya yang sebenarnya. Ia juga takut menemui bahaya.
- Jika mungkin, tafsirkanlah situasinya kembali. Emosi adalah bentuk dari suatu interprestasi. Stimulus tidak menyebabkan reaksi emosional karena emosi muncul dari penafsiran atas stimulus tersebut. Penafsiran bukanlah halyang mudah karena Anda memerlukan orang lain untuk melihat situasi sulit yang dialami olehnya dari sudut pandang yang berbeda.
- Kembangkanlah rasa humor dan sikap realistis. Kadang-kadang sebuah emosi sangat mendesak Anda sehingga memerlukan reinterprestasi yang lama. Dalam hal itulah humor dan sikap realistis dapat menolong Anda. Tertawa dapat meringankan ketegangan emosi di dalam diri Anda.
- Atasilah secara langsung problem-problem yang menjadi sumber emosi. Memecahkan problem dapat mengendalikan emosi yang terkait dengan problem tersebut. Daripada Anda takut menghadapi masalah tertentu, lebih baik Anda belajar untuk benar-benar menguasainya.
- Setiap kali Anda akan bereaksi negatif, tenangkanlah diri Anda dengan mengambil napas panjang dan menutup mata.
- Anda tidak dapat mengubah situasi tertentu, tetapi Anda dapat mengubah pola pikir Anda dari sudut pandang yang membuat marah atau frustrasi menjadi sudut pandang yang membuat Anda merasa lebih baik.
- Ubahlah fokus Anda. Jika Anda lebih sering merasa rendah diri karena menganggap orang lain lebih hebat, ubahlah fokus pada diri sendiri, apa yang ingin Anda kerjakan, dan kemampuan apa yang ingin Anda tingkatkan sehingga membuat Anda lebih percaya diri.
- Hindari situasi yang membuat Anda mudah merasakan emosi negatif. Jika Anda mudah kesal saat terburu-buru, misalnya, Anda dapat mengatur waktu untuk berangkat lebih awal dari rumah. Dengan demikian, kemacetan lalu lintas ataupun pengguna jalan yang lambat tidak akan terlalu membuat Anda terganggu atau bahkan dapat dihindari.
- Jalinkan komunikasi dengan orang-orang di sekitar Anda, seperti keluarga, teman dan tetangga yang membuat Anda nyaman. Anda memerlukan sahabat dan keluarga sebagai tempat Anda berbagi permasalahan. Mereka akan bersedia mendengarkan Anda dan tidak membiarkan Anda sendiri.
- Temukanlah aktifitas yang membuat Anda senang, seperti bersepeda atau bermain sepak bola.Mengerjakan hobi yang Anda sukai membuat Anda merasa rileks. Selain itu olahraga dapat menjadi sarana untuk mengelola stres.
- Memberi dapat membuat Anda senang. Berikanlah waktu, bantuan ataupun senyuman Anda untuk orang lain, misalnya dengan mengikuti kerja bakti.
- Pelajarilah kemampuan baru, seperti bahasa baru atau bermain alat musik. Dengan demikian, kepercayaan diri pun akan muncul sehingga Anda mampu mengendalikan emosi.
- Sadarilah keberadaan, perasaan dan pikiran Anda saat ini. Cara itu dapat membuat Anda lebih sadar dan bersikap positif dalam merespons segala sesuatu.
- Menjaga berat badan tetap ideal adalah salah satu cara mengendalikan emosi dan kesehatan mental. Cobalah untuk mengkonsumsi makanan sehat yang kaya nutri dengan porsi yang tidak berlebihan.
- Yoga dan meditasi dapat menjadi melatih Anda dalam mengendalikan emosi.
- Kelola waktu Anda dengan mengatur jadwal dan membuat rencana hal-hal yang perlu dilakukan. Perencanaan akan membantu Anda dalam mengurangi stres.
- Cobalah untuk mengatakan "tidak", terutama pada hal yang sebenarnya memang sudah tidak dapat Anda kelola, atau acara yang memang benar-benar tidak dapat Anda hadiri.
- Jagalah tubuh Anda agar selalu mendapat istirahat cukup sehingga Anda tidak mudah tersulut emosi.
- Tubuh dan pikiran yang sehat sangat mempengaruhi emosi Anda. Jika Anda sehat secara emosional, Anda akan mampu mengelola masalah sehari-hari. Hindarilah stres. Ubahlah kebiasaan buruk Anda. Buatlah sesuatu yang kreatif. Jalinlah hubungan pertemanan. Lakukanlah hal-hal yang dapat berdampak pada kesehatan jiwa dan raga Anda.
- Menjaga kesehatan emosional sama pentingnya dengan menjaga kesehatan tubuh. Gangguan emosional dapat menyebabkan Anda mengalami gangguan kesehatan fisik, seperti nyeri dada dan tekanan darah tinggi. Orang yang pikiran dan emosinya sehat akan lebih mudah menghadapi persoalan hidup, seperti perpisahan atau kematian.
- Kenalilah gejala-gejala depresi seperti mood buruk selama lebih dari dua minggu, putus asa, kelelahan, tidak dapat berkonsentrasi, hilang nafsu makan atau sebaliknya makan terlalu banyak, susah tidur atau terus-menerus ingin tidur, dan berpikir untuk mengakhiri hidup.
Comments
Post a Comment