Fakta-Fakta Tentang Emosi
Salah satu bentuk emosi negatif adalah kemarahan. Kemarahan merupakan suatu emosi yang normal dilakukan oleh setiap orang. Namun, yang membedakannya adlah kadar rasa marah di dalam diri orang-orang tersebut.
Apa yang membuat Anda sering marah? Pekerjaan di kantor yang tak kunjung selesai? Teman yang menyebalkan? Atau kemacetan lalu lintas yang sering Anda temui? Apapun penyebabnya, marah menyimpan banyak fakta unik di baliknya.
Ada banyak fakta penting yang harus Anda ketahui tentang emosi negatif. Bagaimanapun, marah, cemas dan kesedihan berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan tubuh Anda. Oleh karena itu, Anda perlu menyebarkan energi positif dan menghindari emosi negatif di dalam tubuh Anda jika ingin sehat hingga akhir hayat.
Emosi dan Kesehatan
Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence, menuliskan tentang sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1974 oleh Laboratorium School of Medicine and Dentistry, University of Rochester. Penelitian tersebut menulis ulang peta biologis tubuh.
Robert Ader, seorang ahli psikologi, menemukan bahwa sistem kekebalan tubuh manusia, misalnya otak, mampu belajar, Temuan itu menunjukkan betapa jalur biologis yang membuat otak, emosi dan tubuh memang tidak terpisah dan terjalin dengan erat. Hal ini pula yang membuktikan dan menjadi sebab-sebab gangguan kesehatan fisik. Kesehatan Anda terganggu karena Anda tidak mampu mengendalikan emosi dengan baik.
Emosi sangat berpengaruh pada kesehatan Anda karena faktor-faktor berikut ini.
1. Mengandung Racun
Dr.Camran Nezhat, seorang ahli bedah laparoskopi ginekologi yang terkenal dari Stanford University, berkata, "Seandainya seseorang yang telah dijadwalkan untuk dioperasi berkata kepada saya bahwa ia sedang panik dan tak mau dioperasi pada hari itu, maka saya akan membatalkan jadwalnya." Menurutnya, setiap ahli bedah mengetahui bahwa orang yang sangat takut akan mengacaukan hasil operasi. Ia mengalami perdarahan hebat dan lebih mudah terkena infeksi dan komplikasi. Ia perlu waktu yang lama untuk sembuh, Jadi, Akan jauh lebih baik apabila ia bersikap tenang.
Sikap panik dan rasa cemas akan meningkatkan tekanan darah. Pembuluh darah melebar akibat meningkatnya tekanan darah. Akibatnya, tubuh Anda yang dioperasi pun mengeluarkan banyak darah. Padahal, perdarahan hebat adalah salah satu komplikasi yang mengkhawatirkan saat berlangsungnya operasi. Pendarahan itu dapat mengakibatkan kematian.
2. Bunuh Diri
Orang yang mengalami kecemasan kronis, kesedihan dan pesimisme yang berkepanjangan, ketegangan dan sifat permusuhan yang tak kunjung reda, sinisme dan kecurigaan yang tak putus-putus berisiko dua kali lipat terserang penyakit asma, artritis, sakit kepala, tukak lambung, dan penyakit jantung. Tingginya resiko ini menjadikan emosi negatif menjadi sama beracunnya dengan rokok, alkohol dan kolesterol tinggi yang menjadi faktor penyebab munculnya penyakit jantung.
3. Sistem Kekebalan Tubuh
Bruce McEwen, seorang ahli psikologi dari Yale University, mencatat adanya spektrum yang lebar dari hubungan stres dan penyakit, yakni terganggunya fungsi kekebalan sampai ke titik yang dapat mempercepat penyebaran kanker, meningkatnya kerawanan terhadap virus, menguatnya pembentukan plak yang dapat mengakibatkan aterosklerosis dan penggumpalan darah, memicu diabetes Tipe I serta memperburuk atau memicu serangan asma. Stres juga dapat menyebabkan luka radang usus besar dan penyakit radang usus. Sedangkan otak rentang terhadap efek stres jangka panjang yang berlangsung terus-menerus, termasuk kerusakan hipokampus yang menghancurkan ingatan.
4. Gangguan Medis
Depresi secara langsung ataupun tidak langsung akan berdampak buruk pada penderitanya sehingga harus ditangani secara medis.Salah satu kesulitan mengobati depresi pada pasien medis adalah gejala-gejalanya, termasuk penurunan nafsu makan dan semangat hidup yang mengganggu metabolisme tubuh dan memperlambat kesembuhan.
Gejala-gejala kurangnya nafsu makan dan turunnya semangat hidup kadang-kadang dengan mudah disalahartikan sebagai tanda-tanda penyakit lain, khususnya oleh dokter yang kurang memperhatikan diagnosis psikiatri. Penelitian mengenai transplantasi sumsum tulang menyebutkan bahwa di antara 100 pasien yang telah menerima transplantasi sumsum tulang, 12 dari 13 orang yang mengalami depresi ternyata meninggal dunia dalam waktu satu tahun pertama sesudah transplantasi dilakukan. Sedangkan 34 orang dari 87 sisanya masih hidup hingga dua tahun kemudian.
Emosi dan Suasana Hati
Emosi dan suasana hati (mood) merupakan dua hal yang berbeda. Emosi adalah reaksi yang ditunjukkan seseorang pada sesuatu, misalnya marah. Sedangkan mood adalah perubahan emosi ketika seseorang kehilangan fokus pada suatu hal, misalnya ketika Anda masih merasa marah lalu mendapat kabar baik dari orang yang tersayang. Perubahan perasaan dari marah menjadi bahagia adalah mood.
Meskipun berbeda, emosi dan mood sama-sama menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dari hidup Anda. Berikut ini fakta-fakta mengenai emosi, mood dan penyakit kejiwaan.
1. Makanan Dapat Meningkatkan Mood
Setiap orang bisa mengalami mood yang buruk kapan saja dan dimana saja. Wanita yang sedang haid biasanya moody karena dipengaruhi oleh perubahan hormon di dalam tubuhnya dan segala gejala PMS yang mengganggu.
Banyak yang mengatakan bahwa mengkonsumsi coklat dapat membantu memperbaiki mood. Padahal anggapan itu keliru. BAd mood bisa diperbaiki dengan makanan, tetapi Anda harus memastikan bahwa makanan itu kaya kandungan folat, antioksidan, probiotik dan serat.
Folat dapat merangsang produksi hormon serotonin dan dopamin sehingga Anda menjadi lebih rileks dan bahagia. Sedangkan antioksidan, probiotik dan serat bekerja meredakan nyeri dan kram perut yang sering membuat Anda stres dan melancarkan peredaran darah ke otak agar Anda bisa berpikir lebih jernih. Selain itu, Anda bisa meningkatkan mood dari cokat hitam (dark chocolate), bayam, kangkung, yoghurt, ikan dan kacang-kacangan.
2. Selalu Bersedih
Depresi merupakan salah penyakit yang mempengaruhi emosi dan suasana hati seseorang. Perasaan sedih dan terpuruk yang terjadi terus-menerus memang menjadi gejala depresi. Namun, tidak semua orang mengalami hal yang sama.
Sebagian besar orang yang didiagnosis depresi kronis cenderung lebih mudah marah dan tersinggung. Ada yang merasa kesulitan tidur nyenyak dan kehilangan minat pada hal-hal yang dulu digemarinya. Ada pula orang-orang pengidap depresi yang tampak seperti orang sehat pada umumnya. Mereka bisa bersekolah, bekerja, dan bersosialisasi selayaknya menikmati hidup.
Depresi mempunyai banyak "wajah". Gejaa-gejalanya bisa sangat bervariasi dari satu orang pada orang lainnya.
3. Kesehatan Dipengaruhi oleh Emosi
Selain pola makan dan rutinitas olahraga, emosi juga berpengaruh pada kesehatan tubuh Anda. Emosi positif maupun emosi negatid sangat berperan dalam kualitas hidup Anda.
Jika Anda terus menerus bersedih, gelisah dan cemas, Anda tidak akan bisa hidup tenang. Anda sulit tidur dan berpikir jernih karena selalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan terburuk. Sering berpikiran negatif tidak hanya membuat Anda mudah stres, tetapi juga berisiko menderita berbagai penyakit fisik.
Apabila Anda lebih sering bersyukur dan bahagia, maka hidup Anda akan lebih menyenangkan. Emosi positif menjauhkan Anda dari stres dan menurunkan risiko berbagai penyakit. Oleh karena itu, Anda harus mampu mengendalikan emosi supaya hidup Anda lebih berkualitas.
4. Depresi pada Segala Usia
Memiliki penyakit, ditinggal mati pasangan hidup, dan terisolasi untuk bergerak dan berkomunikasi memang bisa membuat orang lanjut usia mengalami depresi. Namun, bukan berarti hanya lansia yang rentan dengan kondisi tersebut. Perlu Anda ketahui bahwa kesepian salah satu penyebab depresi lebih tinggi terjadi pada orang yang berusia 15-34 tahun. Hal itu terjadi karena gaya hidup anak muda zaman sekarang serba individual dan sangat mudah terpengaruh pada hal-hal yang tidak baik di media sosial.
5. Bipolar Disorder
Bipolar disorder atau gangguan bipolar adalah penyakit kejiwaan yang menyebabkan seseorang merasakan perubahan suasana ekstrem yang sangat cepat. Kadang-kadang ia merasa depresi. Namun, ia tiba-tiba berubah menjadi orang yang sangat aktif tanpa berpikir panjang.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mempunyai pemikiran kreatif rentan mengalami gangguan bipolar. Namun, mengobati bipolar bukan berarti menumpulkan kreatifitas, tetapi melatih pasien untuk mengendalikan diri dari perubahan suasana hati yang ekstrem.
Fakta Amarah
Berikut ini fakta-fakta dibalik rasa marah
1. Hal yang Aneh
Banyak orang yang menggambarkan bahwa rasa marah adalah suatu reaksi tentang sesuatu hal yang terjadi di dalam diri mereka. Namun, sebenarnya banyak hal lebih dari itu yang dapat menyebabkan rasa marah, seperti trauma, lapar, sakit, udara yang panas dan dehidrasi.
2. Normal
Marah merupakan salah satu emosi manusia yang paling mendasar. Kemarahan adalah respons terhadap hal yang tidak normal atau yang dirasa membahayakan bagi diri Anda.
3. Membiarkan Perasaan Tersebut
Kemarahan seringkali membuat Anda bingung untuk menghadapinya. Ada kalanya Anda ingin untuk melampiaskannya agar Anda merasa lega. Namun, situasi tidak mengijinkannya. Apabila Anda menghadapi hal tersebut, cara terbaik adalah membiarkan perasaan marah. Ingatlah, bahwa rasa marah merupakan keadaan yang temporer.
4. Ekspresi Kemarahan
Pria lebih mudah meluapkan rasa marah secara impulsif maupun fisik. Sedangkan wanita lebih sulit mengekspresikannya dab durasi marahnya berlangsung lebih lama.
5. Kesehatan Fisik
Jika Anda termasuk orang yang mudah marah, sebaiknya Anda mengurangi amarah. Menurut beberapa penelitian ilmiah, rasa marah mampu meningkatkan resiko penyakit jantung dan stroke.
Fakta dan Mitos Temperamen
Umumnya orang menilai sikap temperamen adalah suatu kebiasaan yang memiliki kecenderungan keras, mudah marah, mudah emosi, dan tidak melihat situasi yang ada, seringnya orang tersebut sensitif. Ternyata istilah temperamen tidak sesederhana itu. Berikut uraian fakta dan mitos tentang temperamen yang sering kali dipercya oleh masyarakat.
1. Turun-temurun
Pernyataan di atas adalah fakta. Temperamen merupakan bawaan sejak lahir, bagian dari genetik yang memberikan pengaruh besar bagi hidupnya. Menurut Jerome Kagan, ahli psikologi perkembangan di Universitas Harvard, setidaknya ada empat jenis temperamen pada manusia. Masing-masing temperamen disebabkan oleh kegiatan otak yang berbeda-beda. Meskipun temperamen adalah hal bawaan dari keluarga, setiap anak dalam satu keluarga bisa mempunyai jenis temperamen yang berbeda.
2. Tidak Bisa Dipengaruhi Apa pun
Pernyataan itu mitos. Seorang anak dengan temperamen yang sulit dikontrol tidak semata-mata disebabkan oleh faktor genetik. Selain faktor genetik, kualitas pengasuhan oleh orangtua dan keadaan lingkungan sosial turut mempengaruhi. Jadi, tidak menutup kemungkinan bagi seseorang yang mengalami kesulitan dalam mengontrol temperamen pada masa kecilnya bisa terus merasakan kesulitan mengontrol temperamennya hingga dewasa.
Selain itu, pola interaksi antara ibu dan anak juga mempengaruhi kondisi temperamen. Anak yang mendapatkan sedikit perhatian dan penghargaan positif dari sang ibu, kondisi temperamennya lebih sulit diatur atau hiperaktif.
3. Tidak Lekang oleh Waktu
Pernyataan itu fakta. Beberapa studi menyimpulkan bahwa temperamen akan bertaham dalam diri seseorang sepanjang waktu dan dalam situasi yang bermacam-macam. Hal ini juga dikemukakan oleh Arnold Buss, penulis buku Temperament : Early Developing Personality Traits (1984). Ia mengemukakan bahwa temperamen merupakan sesuatu yang turun-temurun dan bagian dari kepribadian yang tidak dapat diubah.
4. Sama dengan Amarah
Pernyataan itu mitos. Ternyata di dunia psikologi temperamen tidak selalu mengenai emosi dan sifat yang ada pad temperamen tidak hanya amarah. Temperamen merupakan perbedaan pada perilaku dan kondisi emosi setiap orang saat mereka merespon, sesuatu.
Temperamen merupakan kecenderungan dalam berperilaku, bukan yang membedakan perilaku. Temperamen rendah adalah seseorang yang tidak mudah marah atau penyabar. Hal itu ditunjukkan dengan wajah tenang serta berbicara lambat dengan irama yang mantap.
Seseorang akan menunjukkan temperamennya ketika terjadi ketidakcocokan antara mereka dan lingkungan. Dukungan keluarga merupakan hal penting yang harus diperoleh seorang anak, karena berdasarkan penelitian terbukti berpengaruh pada perkembangan temperamen seseorang hingga ia dewasa.
5. Fakta Lainnya
- Tempramental adalah sikap seseorang atau sesuatu yang rentan terhadap perubahan seketika, dan dapat bereaksi secara liar.
- Temperamen seseorang membuat ia ramah atau murung.
- Temperamen mendorong sebagian orang menyukai seni dan musik, sementara yang lain menyukai olahraga atau industri.
- Anak-anak yang lahir dari orangtua yang sama mungkin mempunyai temperamen yang berbeda sama sekali.
- Temperamen bukanlah satu-satunya hal yang mempengaruhi perilaku keluarga, pendidikan, jenis kelamin dan motivasi juga besar pengaruhnya terhadap tindakan-tindakan di dalam hidup Anda.
- Temperamen mendominasi hidup Anda tidak hanya karena ia mempengaruhi Anda pada awalnya, tetapi sebagaimana struktur tubuh, warna mata, dan ciri fisk lainnya.
- Temperamen bersifat menetap dalam kehidupan seseorang. Seorang ekstrovert mungkin bisa mengurangi sifat ekstrovertnya, tetapi ia selalu merupakan seorang yang ramah. Meskipun seorang introvert dapat hilang sifat pemalunya dan bertindak lebih agresif, ia tidak akan pernah berubah menjadi ekstrovert.
- Temperamen menjadi garis pedoman perilaku setiap orang, pola-pola yang akan mempengaruhi seseorang sepanjang hidupnya. Pada satu sisi adalah kekuatannya, dan disisi lain adalah kelemahannya.
- Kepribadian yang temperamental atau orang yang mempunyai perilaku temperamental adalah sebuah kepribadian yang sama sekali berbeda dengan orang yang emosional atau pemarah.
- Kepribadian yang temperamental bukanlah kepribadian yang sensitif. Setiap kepribadian memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan kepribadian yang lain.
- Kepribadian yang temperamental adalah kepribadian yang ketika Anda berinteraksi dengannya, Anda harus bersikap hati-hati.
- Orang yang mempunyai sifat temperamental tentu saja mempunyai jiwa yang sensitif, tetapi orang yang sensitif tidak selalu temperamental.
- Pria mengalami emosi yang sama seperti wanita, tetapi dengan cara yang berbeda.
- Emosi dasar meliputi marah, sedih, takut, terkejut, jijik, senang dan kebahagiaan.
- Kebahagiaan adalah emosi yang paling kompleks karena dapat berarti banyak hal, misalnya sukacita, emosi ataupun euforia.
- Emosi adalah motivator paling kuat karena bisa mengendalikan keinginan Anda untuk bertahan hidup, berkomunikasi dan berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip moral.
- Emosi berdampak pada sistem saraf otonom yang mengontrol fungsi-fungsi dasar tubuh, seperti pencernaan, sirkulasi darah, pernafasan dan hasrat seksual.
- Emosi bersifat universal.
- Cinta bukanlah emosi. Cinta hanya mewadahi hadirnya emosi. Cinta adalah keadaan dimana Anda bisa mengalami berbagai emosi seperti sukacita, kesedihan, depresi, marah dan lain-lain.
- Kecerdasan emosional lebih penting daripada pikiran. Secara statistik, keuangan dan kesejahteraan Anda 85% tergantung pada ketrampilan kepemimpinan dan kemampuan untuk berkomunikasi dan bernegosiasi. Hanya 15% yang ditentukan oleh pengetahuan Anda.
- Hanya sedikit oran gyang mampu benar-benar menyembunyikan emosi mereka dari orang lain.
- 10% orang tidak tahu persis apa yang mereka rasakan. Ini disebut Alexythymia. Disfungsi ini muncul karena orang tidak bisa menggambarkan emosi dengan kata-kata, membedakan suatu emosi dari emosi yang lain, dan memahami suasana hati orang lain.
Comments
Post a Comment